Jumat, 06 Maret 2009

Konservasi Heritage Masuk Kurikulum SD

SAWAHLUNTO, MINGGU - Badan Pelestarian Pusaka Indonesia atau Indonesian Heritage Trust bekerja sama dengan The Netherlands Institute of Heritage menandatangani kerja sama untuk memasukan kurikulum pendidikan konservasi warisan sejarah atau pusaka untuk pendidikan dasar di Indonesia. Upaya ini merupakan respon atas tingginya tingkat kerusakan pusaka di Indonesia akibat ketidakpedulian.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) Setyanto P Santosa tingkat kepedulian terhadap pusaka atau warisan sejarah (heritage) bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Menurut dia, yang paling memprihatinkan ketidakpedulian masyarakat ebih banyak karena sejak awal mereka tak pernah diperkenalkan dengan pentingnya upaya pelestarian atau konservasi warisan sejarah.
Institusi pendidikan saat ini justru meniadakan banyak pelajaran tentang pentingnya pelestarian pusaka. "Bahkan mata pelajaran sejarah justru makin dikurangi. Padahal pemahaman akan pusaka justru membantu apresiasi masyarakat teradap apa yang ditinggalkan pendahulunya," ujar Setyanto di Sawahlunto, Minggu (24/8).
BPPI bersama The Netherlands Institute of Heritage lanjut Setyanto sudah memulai program pendidikan budaya dalam pendidikan dasar di Indonesia sejak Mei lalu. Dipilihnya The Netherl ands Institute of Heritage karena lembaga ini memiliki pengalaman dalam upaya konservasi pusaka di negeri Belanda. Selain itu, terkait dengan sejarah kedua negara yang memiliki beberapa pusaka bersama. Berbagi pusaka bersama juga menjadi prioritas pemerintah di kedua negara.
Menurut Setyanto, membangun kesadaran sejak awal, terutama pada anak didik merupakan langkah awal pelestarian pusaka di Indonesia. BPPI juga tak mau menyalahkan pemerintah begitu saja, karena kami yang sejak awal tahu betapa pentingya kesadara akan pelestaria n pusaka belum mengingatkan. "Sekarang ini dengan mencoba memasukkan kurikulum konservasi pusaka pada sekolah dasar, kami anggap sebagai bentuk pengingatan kami akan pentingnya upaya itu," kata Setyanto.
Dia meyakini, jika sejak awal anak didik sudah diberikan pemahaman tentang pentingnya upaya pelestarian, ancaman terhadap kerusakan pusaka seperti terjadi di banyak tempat di Indonesia bisa dicegah. Kurikulum yang dirancang BPPI untuk pendidikan pelestarian pusaka merupakan pendekatan pengajaran dan pembelajaran menggunakan informasi yang tersedia, seperti gedung bersejarah hingga bekas tambang batubara yang dibangun pada masa kolonial.
Melalui The Netherlands Institute of Heritage, BPPI mencoba mempopulerkan model pendidikan dasar tentang pelestarian pusaka, yang berhasil diterapkan di Belanda. Yogyakarta dipilih sebagai kota yang menjadi pilot program untuk kerja sama ini.
Pada tahap awal, guru-guru sekolah dasar akan diberikan materi pelatihan tentang pelestari an pusaka. Pusat kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan Dinas Pendidikan Provinsi Yogyakarta akan dilibatkan dalam penyusunan manual pelatihan.
Praktisi pelestarian pusaka dari Belanda Cor Passchier mengungkapkan, Indonesia bisa mencontoh keberhasilan pengelolaan kota-kota lama di Belanda yang tetap mempertahankan keaslian pusaka kota. Menurut dia, ketidaktahuan tentang pengelolaan pusaka kota, semakin membuat banyak pusaka hancur karena pembiaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar